Dakwah, Debat & Kebebesan Berekspresi

Ud’uu ilaa sabiili rabbika bilhikmati wa mau’idhati al-hasanati wa jaadil-hum billaatii hiya ahsan. (Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang bijak (hikmah) dan peringatan yang baik-baik, lalu debatlah dengan cara yang terbaik).

Ayat diatas sering dijadikan rujukan tentang metode dan strategi berdakwah: yang pertama dengan menyeru pada jalan Allah secara bijak (bi al-hikmah), kedua pemberian wejangan/nasihat yang baik-baik (mau’idha hasanah), dan yang ketiga, bila masih nggak mau juga, maka debatlah namun dengan cara yang paling baik, tidak menimbulkan prahara (jaadilhum billati hiya ahsan). Ketiga strategi tersebut seoalah berlaku squence, 1, 2, dan 3. Padahal, kalau dicermati ayat tersebut mengandung dua perintah. Pertama adalah perintah dakwah dengan cara menyeru dan memberi peringatan, yang kedua adalah perintah untuk mendebat dengan cara yang sebaik mungkin. Continue reading “Dakwah, Debat & Kebebesan Berekspresi”